Evaluasi
Alternatif Sebelum Pembelian
Kriteria Evaluasi
Kriteria
evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen,
memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat
konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan
atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang
lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk
(Kotler, 2005).
Penentuan
Alternatif Pilihan
Kriteria
Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama
Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara
asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4.
Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
Contoh
kasus :
Istilah
pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan.
Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat
memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan penyeberangan motivasi
dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Analisa pasar adalah suatu proses
untuk menentukan potensi penjualan. Potensi pasar adalah suatu perkiraan
kapasitas dari suatu pasar untuk menyerap barang produksi. Perkiraan tersebut
bisa dinyatakan dalam bentuk fisik atau dalam jumlah mata uang, atau bisa dalam
bentuk persentase. Analisi pasar perpindahan kartu pra bayar disini, yaitu memperkirakan
atau memprediksi pangsa pasar di masa akan datang dengan melihat besar
persentase loyalitas pelanggan untuk tetap setia atau beralih ke
suatu merek selama kurun waktu satu tahun.
suatu merek selama kurun waktu satu tahun.
Kartu pra
bayar GSM adalah suatu kartu telepon GSM yang pembayarannya dilakukan pada awal
pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud dengan kartu pasca bayar
GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya dilakukan diakhir atau setelah
penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca bayar ini tidak sering digunakan
karena tergolong lebih rumit baik dari segi pembayaran dan peregistrasiannya,
cara pembayaran kartu ini sama halnya dengan rekening listrik, penggunaan kartu
kredit dan rekening telepon rumah.
Oleh
karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar GSM
dibandingkan dengan kartu pasca bayar. Khususnya studi kasus dalam penelitian
ini yaitu pada mahasiswa UNDIP Semarang. Kalangan mahasiswa lebih banyak
menggunakan kartu pra bayar dikarenakan kartu pra bayar lebih mudah dalam
pembayaran dan besar nilai nominal dalam isi ulang kartu pra bayar ini dapat
disesuaikan dengan keuangan mahasiswa.
Seiring
dengan perkembangan perekonomian yang semakin dinamis, yang ditandai dengan
adanya perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dan tingkat persaingan yang
semakin meningkat, menyebabkan semakin banyak konsumsi produk yang ditawarkan
di pasar guna memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan bisnis yang ketat salah
satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya jenis produk dan
fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan semakin banyaknya
varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang saling beradu kelebihan
memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan dari keinginan konsumen
untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand switching) atau tetap setia
pada produk yang disukainya.. Selama kurun waktu setahun, konsumen memungkinkan
untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM lebih dari satu kali.
Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung dari pertama kali konsumen menggunakan
merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen menggunakan merek tertentu.
Persaingan
ketat pada bisnis Kartu Prabayar GSM dari berbagai Operator Telepon Seluler
menuntut strategi perubahan dan perbaikan secara lebih baik dalam menghasilkan produk
atau layanan yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan bersaing.
Operator telepon seluler perlu mengetahui perpindahan merek untuk masing-masing
periodenya dan menganalisis atribut-atribut produk dan layanan yang menjadi
peringkat preferensi konsumen dalam memilih dan membeli suatu produk atau
layanan. Penelitian ini memanfaatkan analisis merek dengan metode rantai
markov.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tetap loyalnya atau berpindahnya konsumen dapat diketahui dari peringkat preferensi konsumen terhadap atribut atau layanan yang paling dipertimbangkan. Dari hasil penelitian bahwasanya harga kartu perdana/voucher isi ulang merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk tetap loyal karena harga kartu perdana / voucher isi ulang menduduki peringkat pertama. Banyak konsumen yang berpindah merek ke kartu pra bayar IM3, ini ditunjukkan oleh tingginya angka probabilitas transisi, konsumen dari merek kartu pra bayar IM3 juga memiliki loyalitas paling tinggi, kemudian diikuti merek kartu pra bayar Simpati, Mentari, AS, XL, Three dan Axis. Kondisi steady state terjadi pada periode ke-29, sehingga didapatkan kemungkinan probabilitas pasar yang akan datang untuk kartu pra bayar Simpati sebesar 4,43%; AS sebesar 3,87%; IM3 sebesar 76,25%; Mentari sebesar 0,18%; XL sebesar 1,33%; Three sebesar 4,83% dan Axis sebesar 9,11%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tetap loyalnya atau berpindahnya konsumen dapat diketahui dari peringkat preferensi konsumen terhadap atribut atau layanan yang paling dipertimbangkan. Dari hasil penelitian bahwasanya harga kartu perdana/voucher isi ulang merupakan faktor yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk tetap loyal karena harga kartu perdana / voucher isi ulang menduduki peringkat pertama. Banyak konsumen yang berpindah merek ke kartu pra bayar IM3, ini ditunjukkan oleh tingginya angka probabilitas transisi, konsumen dari merek kartu pra bayar IM3 juga memiliki loyalitas paling tinggi, kemudian diikuti merek kartu pra bayar Simpati, Mentari, AS, XL, Three dan Axis. Kondisi steady state terjadi pada periode ke-29, sehingga didapatkan kemungkinan probabilitas pasar yang akan datang untuk kartu pra bayar Simpati sebesar 4,43%; AS sebesar 3,87%; IM3 sebesar 76,25%; Mentari sebesar 0,18%; XL sebesar 1,33%; Three sebesar 4,83% dan Axis sebesar 9,11%.
kesimpulan
Sebaiknya
disarankan sebelum memilih menggunakan salah satu merek Operator Telepon
Seluler harus diperiksa terlebih dahulu kualitas produk atau layanan yang
dihasilkan masing-masing merek Operator Telepon Seluler apakah sesuai dengan
kebutuhan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar